Pendidikan Digital: Sekolah di Zona Terpencil Terima Bantuan Internet

Pendidikan Digital: Sekolah di Zona Terpencil Terima Bantuan Internet

 Pemerintah dan berbagai pihak kini fokus menjembatani kesenjangan digital di sektor pendidikan dengan menyediakan akses internet ke sekolah-sekolah di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Langkah ini bertujuan agar siswa di wilayah terpencil dapat mengakses materi pembelajaran digital dan mengikuti asesmen berbasis komputer dengan lancar.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah meluncurkan Program BAKTI AKSI, yang menyediakan layanan internet satelit Satria 1 ke lebih dari 18.700 lokasi di seluruh Indonesia, termasuk sekolah-sekolah di daerah terpencil. Program ini menargetkan 20.000 titik lokasi layanan internet pada tahun 2024. 

Selain itu, pemerintah daerah juga turut berperan aktif. Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, misalnya, Bupati menyerahkan 22 perangkat Starlink untuk menyediakan layanan internet di sekolah-sekolah di Pegunungan Meratus

Sektor swasta juga berkontribusi dalam penyediaan akses internet. PLN Icon Plus, misalnya, menyediakan layanan internet di daerah tertinggal untuk mendukung transformasi digital pendidikan. 

Selain itu, inisiatif dari masyarakat juga turut membantu. Tri dan 1.000 Guru Foundation menyalurkan 1.000 router internet ke lebih dari 400 sekolah di daerah tertinggal, sebagai bagian dari aksi sosial untuk membuka akses internet di sekolah-sekolah tersebut

Meskipun telah ada upaya untuk menyediakan akses internet, beberapa tantangan masih perlu diatasi, antara lain:

• Keterbatasan Infrastruktur: Beberapa daerah masih menghadapi kendala dalam pembangunan infrastruktur internet yang memadai.

• Kualitas Layanan: Koneksi internet di beberapa daerah masih belum stabil, yang dapat mengganggu proses pembelajaran.

• Pelatihan Guru: Perlu adanya pelatihan bagi guru untuk memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.